CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

2 November 2014

Halo November!

Liat postingan terakhir di blog : 28 September 2014. 
That's mean, I skip Oktober without post anything. Maafkeun ya, rasanya hina mengingkari janji diri sendiri. Padahal di sticky notes si lepido (how I call my netbook, hehe) ada tulisan 'BLOGNYA DIURUSIN YA PUM, MINIMAL 1 POSTINGAN TIAP BULAN'

Karena kesibukan di semester 5 ini jadi gak sempet ngurusin blog (tuh kan menyalahkan keadaan lagi). Ya oke ini bukan salah keadaan tapi salahku sendiri yang tidak berusaha menyempatkan waktu bentar buat ngeblog. Tapi kalau lagi pengen nulis sesuatu kadang aku larinya ke tumblr, sih. Tapi beneran deh, semester ini aku sedikit merasa keteteran dengan tugas dan praktikum. Hmm, tapi akunya juga sih yang belum bisa memanajemen waktu dengan baik.

Oh iya, #DiaryRara juga belum lanjut lagi. Kerangka ceritanya udah ada, sudah tertata rapih di OneNote tapi mau menuangkan dalam tulisan masih belum dapet inspirasi gitu ya, atau emang akunya yang males? entahlah. Penyakitku yang paling susah diilangin ini ya 2M deh = Males dan Mageran.

By the way, sampai saat ini aku masih berusaha membenahi caraku menulis. Punya blog belum tentu pinter nulis loh, nih buktinya *nunjuk diri sendiri*. Kadang suka envy liat blognya temen-temen, ada yang hobi posting puisi dengan pemilihan diksi yang keren dengan majas-majas yang gak kalah keren juga, ada yang suka posting cerita dan foto-foto travelling. ada yang posting cerpen atau resensi buku, ada yang posting tentang kuliner, ataupun posting tentang fashion. Lah sementara blogku? Isinya curhatan menye-menye, sekalinya bikin cerita yang cinta-cintaan ala remaja (gak tau diri banget, padahal udah hampir 20 tahun), atau cerita tentang kegalauan. Ya gimana ya pada dasarnya aku emang orang yang suka cerita, tapi kadang untuk menuangkan ke dalam tulisan masih belum bisa rapih dan enak dibaca. Oke, ini PR ya buat aku. PR juga untuk merombak postingan jaman-jaman SMA yang masih alay juga, hihi.

Pertanyaannya : MAU KAPAN PUM?
Jawabannya : Nah itu dia, I always have many plans.But some of plans just stop in 'wacana' aja gitu. Hih sebel gak sih. Penyebabnya ya karena 2 penyakit tadi.

Semoga di bulan November ini, aku jadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan semoga bisa merealisasikan rencana-rencanaku. 

Oke November, kalau kata anak-anak kekiniian 'Please, be nice to me!'
.
.
.
With Love,                                                                                                                       
Puma


28 September 2014

Tentang Rasa (1)

Dear Cony,

Bagaimana rasanya merelakan sesuatu yang tidak pernah kamu miliki?

Waktu terus berputar, denting jarum pun serasa bosan melihatku termenung dan memikirkan sebuah nama. Semakin berusaha dilupakan semakin sulit rasanya menghapus semuanya.

Ini salahku, salah karena membiarkan kenangan ttg mu memenuhi ruang hati ini, salah karena membiarkan diri ini terjebak pada perasaan yang terlalu jauh, salah karena memilihmu sebagai orang yang terlalu spesial, salah karena membiarkan pikiran tentangmu mengambil kendali penuh akan diri ini.

Entah sudah berapa banyak malam untuk mengenangmu, entah sudah berapa banyak angan dan harapan yang tertuju padamu, entah sudah berapa lagu yang kudengarkan sambil memikirkanmu.

Apa aku sudah gila?
Bagaimana bisa aku memikirkan orang yang tidak memikirkanku lagi?
Bagaimana bisa aku merindu pada orang yang tidak merindukanku lagi?
Bagaimana bisa aku mengingat suara dan tawa dengan jelas di kala aku pejamkan mata?
Bagaimana bisa aku mengingat senyumnyu kala memandang hamparan langit biru?

Kini aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Mengetahui kabarmu sehat saja sudah membuatku senang, senang sekali walau tidak dapat bertemu langsung aku harap di waktu-waktu selanjutnya kita dapat bertemu. Memandang wajahmu saja sudah bisa membuatku bahagia.

Cony maafkan aku, mungkin aku hanya belum menemukan seseorang yang sepertimu, yang memberikan kenyamanan dan kebahagiaan.

Kamu pasti bertanya tentang apa yang sebenarnya aku rasakan? 

Cony, aku bukan manusia romantis nan puitis yang tulisannya dapat menyentuh hati orang yabg membacanya. Bersama dengan surat ini aku ingin mengatakan dengan jelas. 

Ya Cony, aku sayang kamu. Tapi aku tau kini kamu tidak pernah melihat ke arahku, sama sekali.

Sincerely,
Brown.

21 September 2014

#DiaryRara : Let it flow

Dear Diary,

Belakangan ini aku lagi deket sama Surya. Aku sejujurnya aja gak nyangka kenapa juga kita bisa deket gini. Deketnya sih ya gara-gara beberapa hari yang lalu waktu buka FB dapet pemberitahuan ' Surya Eka Julianto sent friend request to you', aku juga tadi sempat mengechek akun twitterku dan ternyata dapet pemberitahuan '@suryaEJ is now following you'. Loh ini bukannya akun yang dulu awal-awal sempat aku kepoin ya? Dan setelah melihat foto avatarnya, benar kalau dia adalah Surya.

'Makasih ya @radinta, inget aku kan?' satu mention masuk dari Surya sesaat setelah aku memfollow balik akunnya. Ya jadilah semacam percakapan kecil di antara kami. Aku penasaran apa yang membuat Surya tergerak untuk meng-add dan mem-follow akunku, jangan-jangan dia............. Duh Rara gak boleh GR!

1 September 2014

Being Elder Sister

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adikku masing-masing bernama Raga Maesa A yang berumur (17 tahun 10 bulan) dan Tiara Maesa A (5 tahun). Lucu ya, orang tua kami menyisipkan nama Maesa kepada tiga anaknya.

Jujur saja, aku baru merasa benar-benar menjadi kakak akhir-akhir ini, lebih tepatnya 5 tahun belakangan semenjak Ara lahir.

Dulu, selama bareng sama Raga hampir 14 tahunan rasanya gak enak dan gak suka jadi anak pertama. Dikit-dikit disuruh ngalah walaupun terkadang Raga yang salah. Waktu itupun aku masih suka iri dan sakit hati kalau misalnya Raga lebih dimanjain ataupun dibeliin barang, aku selalu ngerengek minta diberikan barang yang sama atau enggak lebih bagus dari  punya Raga.

7 Agustus 2014

#DiaryRara : Mimpi. (lagi)

Dear Diary,

Bagaimana bisa Sakti dan Surya hadir bersamaan dalam mimpiku? Mimpinya sih kemarin malam, tapi sampai detik ini aku masih teringat jelas bagaimana mimpiku itu. Padahal, aku pernah baca di internet setelah bangun tidur normalnya seseorang akan lupa pada mimpinya tadi malam sebanyak 80%, tapi kok aku enggak ya? Wah jangan-jangan aku gak normal.

Mimpi itu berlatar pada sebuah rumah yang lebih tepatnya di mimpi itu rumah tempat aku dan teman-temanku berkumpul. Saat itu (di mimpi) aku sedang asyik bermain dengan anak-anak kecil yang entah aku tidak tahu mereka sama,lalu tiba-tiba sosok Sakti muncul. Sakti duduk dengan kursi kayu yang dibalik (bagian belakang tempat bersender di jadikan di depan tubuh), jadi Sakti meletakkan bagian depan tubuhnya di senderan kursi kayu itu sambil melihat ke arahku. Sakti tersenyum  khas dengan gigi rapinya yang selalu ia perlihatkan.

4 Agustus 2014

Memutar Waktu

Halo,

Tiba-tiba saja teringat akan "Selamat pagi,manis" yang dulu bisa menaikkan mood dan menciptakan sesimpul senyuman saat terbangun.
Tiba-tiba terlintas memori akan kelakuan aneh kalau ketemu. Ada saja celotehan dan celetukan penuh semangat yang kadang memekakkan telinga orang lain, meski kadang suka garing tapi tetap bisa tertawa satu sama lain.
Teringat juga yang topik ceritanya itu-itu aja, pernah coba topik lain tapi ujung-ujungnya mlipir-mlipir ke topik yang itu-itu juga. Ajaibnya dulu yang jadi pendengar gak pernah bosan, gak pernah capek jadi pendengar setia.
Masih ingat yang menjuluki satu sama lain dengan sebutan-sebutan yang bikin geli di telinga, tapi bikin satu sama lain saling memiliki erat. Kalau ada yang satu pasti yang satunya juga ada, saling melengkapi lah ya.
Sayangnya semua itu sudah berlalu, lama sekali. Sudah berakhir. Sudah terlanjur jauh satu sama lain.

Kini,
Yang satu kelihatan lagi benar-benar menikmati dunia barunya.
Yang satunya kalau lagi sendirian kadang suka keinget sama yang satu.
Yang satu lagi asyik berkelana mengembara dari hati ke hati
Yang satunya belakangan ini lagi merasa kehilangan sama yang satu
Yang satu belakangan ini juga selalu kirim salam ke yang satunya lewat perantara.
Yang satunya pura-pura cuek, tapi diam-diam suka cari tahu kabar tentang yang satu.
Yang satu sering sliwar-sliwer ketemu sama yang lainnya
Yang satunya mati-matian buat menghindar dari yang satu

Semuanya sudah berbeda, sangat berbeda. Tak akan pernah mungkin terulang hal-hal yang tertulis di bait-bait awal.

Teruntuk yang tidak mungkin membaca postingan ini, 
Entah perasaan apa yang sedang aku rasakan saat banyak hal membuatku teringat tentang hal yang sudah terlalu lama berlalu Beberapa kali hadir dalam mimpi. Apa ini rindu? Apa mungkin ini sesuatu yang pernah kamu rasakan waktu yang dulu..sebelum aku merasakan kini?

Teruntuk yang tidak mungkin membaca postingan ini,
Jika suatu saat tak sengaja menemukan tulisan ini. Apakah kamu merasakan kegelisahan atas rasa rindu yang sama?
Jika iya, mungkin saat itu adalah waktu dimana tulisan ini telah menjadi masa lalu di masa yang akan datang.

2 Agustus 2014

Sunset di Stasiun Kereta




"Kamu jangan sedih begitu dong, aku kan pergi tidak lama...." kata seorang pemuda berperawakan tinggi putih dengan kumis tipis pada seorang perempuan berbadan mungil dengan rambut tergerai sebahu. Perempuan itu tidak bergeming ia hanya menatap si pemuda dengan tatapan memohon.
"Ah ayolah kalau kamu begini mana bisa aku tenang meninggalkan kota ini..."pemuda itu berkata lagi.
"Aku hanya belum siap..." perempuan itu kini berbicara.
"Tapi ini demi masa depanku, kamu sebagai sahabat terbaikku pasti mendukung kan? Bukankah kamu yang menyemangati untuk mengikuti tes itu dan sekarang aku udah keterima itu juga karena berkat dukunganmu loh...jangan buat aku kecewa.."
"Maafkan aku...." perempuan itu lalu menepuk pundak si pemuda "Oke, pergilah...semoga sukses!"
Senyuman tampak mengembang di wajah si pemuda. Ia lalu membawa travel bag nya untuk bergegas menaiki kereta yang akan membawanya.
"Jangan lupa kabarin aku yaa!" kata si perempuan setangah berteriak karena si pemuda telah berjalan menjauh. Pemuda itu menoleh ke belakang dan mengacungkan ibu jarinya seraya tersenyum.

1 Agustus 2014

Selamat Idul Fitri 1435 H!

Belum telat kan ya buat bilang "Selamat Idul Fitri 1435 H! Minal aidzin wal faidzin. Mohon Maaf Lahir dan Batin"
Sedih sih sebenernya bulan Juli udah berakhir, Ramadhan juga berakhir. Bulan syawal sudah dijalani, masuk kuliah sebentar lagi. What a life..

Ramadhan tahun ini menurut aku sangat berkesan. Kalau biasanya Ramadhan-Ramadhan sebelumnya sama keluarga terus, kali ini enggak. Hampir 2 mingguan aku puasa sendiri di kos yang udah mulai sepi karena aku magang di BPTP Yogyakarta jadi ya mau enggak mau kudu stay di kos.

(beberapa foto yang diambil waktu kegiatan Magang. Kalau foto yang pas malem hari itu waktu kita bukber hari pertama magang)
Alhamdulillah banyak banget pengalaman yang kita dapet sewaktu magang dari yang menyenangkan sampai yang gak menyenangkan, dari yang sibuk sampai super gabut, dari yang semangat sampai enggak. Lengkap lah pokonya. DI tempat magang, kita juga disambut baik apalagi sama bagian Diseminasi ada Pak Sardjono, Pak Anthoni, dan Pak Sinung yang memberi kita banyak masukan, cerita, dan pengalaman.

8 Juli 2014

#DiaryRara : Percakapan Tak Terduga

Dear Diary,

Setelah 1 bulan.... setidaknya aku sudah (agak) ikhlas melepas Sakti. Ada yang bilang 'ketika kamu benar-benar menyayangi seseorang ketika ada orang lain yang menyayanginya dan mencintai, maka dengan sepenuh hati kamu akan mendoakan kebahagiannya..' Jadi intinya aku harus berbahagia atas kebahagiaan Sakti, siapapun yang dipilih menjadi tambatan hatinya aku berdoa semoga Sakti bisa bahagia bersama orang itu. Toh melihat Sakti bahagia juga merupakan kebahagiaanku sebagai sahabat kan? Ya seperti apa yang sudah saling kami ikrarkan dalam RaSa dulu, saling berabagi rasa apapun itu  :')

8 Juni 2014

#DiaryRara : Not a happy ending story

Dear Diary,

Kebahagiaan dan kesedihan itu emang paket lengkap ya. Siapa yang tau semenit yang lalu kita bahagia semenit kemudian kita malah sedih.

Aku kira semuanya akan berakhir indah, aku kira awal kebahagiaanku akan segera datang lagi, manusia memang hanya bisa berharap tapi Allah-lah yang Maha Perencana.

Mungkin, selama ini Allah telah menjawab doa dan harapan yang selalu tak henti-hentinya aku panjatkan dalam setiap sujudku. Allah menjawabnya dengan memberiku kebahagiaan, meski hanya sementara. Lalu, Allah mengambil kebahagiannku dan memberiku peringatan karena mungkin aku lupa bersyukur atas kebahagiaan yang telah dia berikan, Allah memberiku sebuah kesedihan.

Maaf ya Diary, kertasmu jadi basah begini, karena air mataku. Semuanya yang kurasakan hanya bisa kucurahkan kepada Allah dan kepada kertas ini. Mungkin malam ini aku harus meluapkan semuanya, semua sesak yang sedari tadi terasa memenuhi rongga hati. Biarkan meluap jangan sampai ada yang tersisa dan tertinggal di dalam hati, agar tidak menjadi luka yang suatu saat akan terbuka lagi.

Aku tidak bisa menyalahkan siapapun saat ini, aku bingung, aku resah, aku kacau, aku kecewa, aku sedih......sedih sekali bahkan air mataku terus menetes lebih deras daripada dulu.

2 Juni 2014

#DiaryRara : Bahagia itu.....

Dear Diary,

Maafkan aku ya seminggu ini aku jarang mampir kepadamu untuk mencurahkan isi hatiku, karena seminggu ini aku lagi SENEEEEEEEENG BANGEEEEEEEET ! Mau tau kenapa? Semua karena SAKTI :)
Pokoknya SSS-lah ya namanya Seminggu Sama Sakti. Setelah Sakti putus, dia pun jadi dekat sama aku. Mungkin dia sadar kali ya kalau seharusnya orang yang dia sayang itu aku bukan orang lain hahahaha *ketawa setan*
Hari ini pokoknya aku mau cerita seminggu ini aku ngapain aja sama Sakti, pokoknya seneng-seneng-dan seneng!

Senin
Tiba-tiba aja Sakti sms kalau dia mau jemput aku setelah usai kuliah. Sakti mau ngajakin jalan-jalan, dan ternyata Sakti ngajakin ke Taman Sari dan Vredeberg, sambil hunting foto. Ini kali pertamanya aku dibonceng Sakti dengan motor barunya (Ninja),saat itu Sakti ngebut taudeh disengaja apa enggak terus dia bilang "Kalau takut tanganmu pegangan aja Ra di aku..." aku pun langsung memeluk pinggang Sakti haha. Terus sesampai di taman sari dan vredeberg kita foto-foto dan waktu di taman sari aku sempet iseng nulis "RaSa" di salah satu tembok yang emang banyak coretan-coretannya.  Pulangnya kita mampir alun-alun buat sekedar nikmatin wedang ronde, romantis ya? :P

25 Mei 2014

#DiaryRara : Cover RaSa!

Dear Diary,

Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba satu pesan masuk dari seseorang memecah kesunyian hariku. Seseorang itu adalah Sakti.
Sakti
Hi mata belo ;)
Rara
Ada apa Sak?
Sakti
Gpp, apa kbr?
Rara
Baik. Ada apa Sak? Gak usah basa-basi deh.
Sakti
Galak amat sih Ra. Kamu di kos?
Rara
Sekarang sih masih di kampus. Knp?
Sakti
Pulang jam brp?
Rara
Sekitar jam 4
Sakti
Kabarin ya kalau udah di kos. Aku mau ke kos..
Rara
Oke. Kok tumben-tumbenan? Ada apa?
Sakti
Kangen main sama km Ra...Nyanyi-nyanyi bareng gitu haha
Rara
Yaelah....okedeh
Sakti
Jangan lupa kabarin kalau udah di kos ya Ra!
Rara
Iyeeee Sak..

Ngomong-ngomong dulu aku suka nyanyi-nyanyi gitu bareng Sakti kalau kita lagi jenuh. Kita berdua ini punya lagu favorit , yaitu lagunya Jessie J yang Price Tag. Masih inget rasanya waktu itu aku sama Sakti tampil di depan teman-teman dan mereka bilang "Kalian cocok banget sih, serasi..."-kata-kata yang bikin aku sama Sakti jadi salah tingkah waktu itu. Aaah memang ya masa-masa sekolah itu banyak kenangannya, apalagi kenangan waktu sama Sakti...

18 Mei 2014

Almost is never enough

Terkadang beberapa hal datang terlambat setelah semuanya pergi dan berakhir.
Menyesal? Buat apa toh semuanya memang sudah terjadi dan tak akan dapat kembali lagi.
Lagi-lagi permasalahan soal hati, yang sebenarnya sensitif untuk diperbincangkan.
Apa lagi masalah keberanian untuk mengungkapkan "Ini loh yang hatiku rasakan"...
Tapi ada saja rasa takut, karena pada dasarnya semua orang ingin berhasil,tidak ingin gagal, tidak ingin menerima penolakan atas pernyataan tulus dari lubuk hatinya
Akhirnya sebagian orang memilih untuk menahan dan memudarkan apa yang hatinya rasakan perlahan-lahan hingga rasa itu hilang.
Dan saat rasa di hatinya benar-benar hilang, ada hati lain yang mengungkapkan perasaan yang sama yang dulu hatinya rasakan.
Tapi semuanya sudah terlambat...keduanya harus mengikhlaskan hatinya, hati mereka merasa cocok, hampir saja.....tetapi takdir ternyata berkata lain...
"Mengapa rasa itu tidak hadir bersamaan pada dua hati yang berbeda?"

13 Mei 2014

#DiaryRara : Move On?

Dear Diary,

Semenjak reuni itu sepertinya kadar perasaanku ke Sakti sudah mulai berkurang. Toh aku sadar, buat apa aku terus-terusan berharap akan hal yang tidak pasti?
Sepertinya aku harus coba buka mata lebar-lebar buat mencari suasana yang 'baru'.
Jadi,sekarang aku banyak menghabiskan waktu untuk sekedar berjalan-jalan mencari 'udara baru' dan juga 'pemandangan baru'...

Pokoknya aku bertekad buat bisa lepas dari bayang-bayang Sakti secepatnya! Toh si Sakti juga kayanya mau jadian sama cewek yang fotonya dulu diunggah ke sosial medianya, apa memang sudah jadian mereka sekarang? Entahlah, belakangan ini aku sudah mencoba menahan diri untuk tidak kepo tentang Sakti lagi....Susah sih tapi kalau gak dipaksain bakal sampai kapan aku stuck di Sakti? Seumur hidup? Jangan sampai deh...

Move on. Enam huruf, dua kata. Tapi, susah dijalanin.

Gak tau kenapa ya dikit-dikit keinget Sakti. Misal waktu itu Vinda ngajakin ke Gramedia dan tiba-tiba aja aku langsung keinget Sakti waktu ngelewatin rak bagian komik. Dulu kalau tiap ke Gramedia, Sakti pasti selalu betah diem di rak komik.

9 Mei 2014

#DiaryRara : Reuni RaSa!

Dear Diary,

Kemarin aku reuni dengan teman-teman semasa sekolah. Tentu saja di reuni itu aku bertemu dengan Sakti untuk pertama kalinya setelah hampir 1 semester lebih kami memasuki dunia perkuliahan.
Aku gugup, deg-degan enggak tau kenapa, mungkin karena aku sudah lama tidak bertemu dengan Sakti.
Kemarin waktu reuni aku datang terlambat, hal ini karena aku harus menunggu temanku si April yang telat menjemput setengah jam.
Sesampainya di tempat yang dituju, deg-deganku belum ilang juga apalagi saat aku berjalan mendekat dan kulihat sosok Sakti sedang asyik mengobrol dengan teman lainnya. Saat aku dan April mendekat, Sakti menoleh lalu tersenyum sumringah.
"Hei Mata Belo, sini sini duduk sini!!!!" aku saat itu cuma bisa terdiam dan pasrah saat Sakti menarikku duduk di sebelahnya. Lalu Sakti mulai bercerita panjang lebar dan melemparkan lelucon khasnya padaku. Aku pun tertawa sekeras mungkin untuk menutupi debaran jantungku yang justru makin kencang....Tapi makin lama aku makin larut dalam situasi.

23 April 2014

#DiaryRara : Akibat Kepo

Dear Deary,

Kala seseorang mengagumi ataupun menyukai sesorang pasti tidak luput dari kegitan yang satu ini, yaitu Kepo. Kepo itu ada yang bilang singkatan dari Knowing Every Person's Object. Ya kepo itu usaha untuk mencari tahu kabar terbaru dari seseorang yang kita sukai.

Beberapa hari ini aku jadi suka kepo-in sosial medianya Sakti.Mimpi tempo hari, lalu foto-foto dan Sakti KW itu membuatku menjadi benar-benar kangen akan sosok Sakti yang saat ini aku tidak mengetahui bagaimana kabarnya .
Menurutku, Sakti sekarang makin dewasa dan bijak, aku suka banget sama kata-kata yang dia posting di twitter ataupun facebooknya, seperti saat dia menulis "Mengapa kita harus terjatuh? Agar kita mengerti bagaimana rasanya bangkit" -entah dia mengutip kata-kata itu darimana ataupun dia menulis dengan pikirannya sendiri, yang terpenting aku suka! Jika mengingat yang dulu , Sakti itu masih sedikit kekanak-kanakan lebih tepatnya manja! Apalagi saat ia merengek minta ditemenin ke sini lah ke situ lah haha, tapi entah kenapa rengekan yang sering aku julungin "Rengekan Bayi Gede" ke dia itu selalu bisa meluluhkan ke-mager-anku.

20 April 2014

#DiaryRara : Foto dan Kenangan

Dear Diary,

Kemarin aku baru saja membongkar-bongkar folder di laptopku dan senang sekali rasanya menemukan salah satu foto bareng Sakti. Kayanya udah lama banget aku tidak mau membuka folder foto-foto lamaku, kadang suka takut kalau jadi inget yang lalu-lalu haha.



  
Di foto itu Sakti yang berdiri di sebelah kiri memegang kertas bertulis kan"Ra" dan aku di sebelah kanannya memegang tulisan "Sa". Dulu foto ini diambil sesaat setelah Sakti memproklamirkan "RaSa".

"Foto ini menandakan kalau mulai sekarang kita harus bareng-bareng terus ya Ra..."-kalimat yang mungkin bagi orang lain biasa saja, tapi kalimat itu sukses membuatku merasa berarti bagi Sakti.

17 April 2014

#DiaryRara : Complicated

Dear Diary,

Hanya karena perawakannya yang sama,aku sudah langsung menganggapnya sama seperti Dia. Perawakan tinggi dengan tubuh atletis dan potongan rambut yang sama membuatku merasa sosoknya ada pada orang itu. Sosok itu benar-benar mencuri perhatian dan pikiranku beberapa hari ini. Aku pun mencari tahu tentang sosok itu,aku penasaran siapa namanya. Dan setelah aku tau namanya,kenapa sih harus memiliki inisial huruf yang sama. S! Sakti dan Surya.

Tapi ya Sakti dan Surya tetaplah berbeda. Sakti ya Sakti,lelaki yang membuatku susah move on hingga sekarang. Sementara si Surya? Aku baru saja mengetahui keberadaannya setelah sekian lama aku resmi menjadi mahasiswa baru. Aneh memang, aku baru pertama kali melihatnya lalu tiba-tiba aku terkejut, seakan-akan aku menemukan sosok Sakti dalam tubuh Surya. Sampai-sampai aku menjulukinya "Sakti KW".

#DiaryRara : Mimpi = Petunjuk ?

Dear deary,

Semalam aku bermimpi tentang Sakti. Oh iya pasti kamu belum tau siapa Sakti kan?
Sakti ini teman sewaktu aku sekolah dulu, aku dan Sakti pernah dekat....ya walau cuma sebagai sahabat. Dulu aku dan Sakti memproklamirkan diri kami sebagai "RaSa"-singkatan dari Rara dan Sakti.
Lucu ya? Dimana ada Rara pasti ada Sakti. Pokoknya kita berdua itu kemana-mana selalu berdua tak terpisahkan bagai amplop dan perangko, bagai kumbang dan bunga, bagai doraemon dan nobita :-D

Sampai suatu saat, rasa itu muncul, tapi aku berusaha menepisnya....aku sudah terlanjur nyaman dengan keadaan yang seperti ini. Tapi semakin kutepis, rasa itu justru semakin kuat dari hari ke hari.
Saat itu aku belum dapat menerima kalau aku memang jatuh hati pada Sakti. Saat itu aku berusaha mengalihkan perasaanku dari jatuh hati menjadi 'sayang sebagai sahabat' tetapi makin lama kata hatiku memberontak, memintaku untuk mengaku kalau aku memang jatuh hati. Dan dari lubuk hatiku yang terdalam menginginkan Sakti menjadi milikku.

28 Maret 2014

(Sedang) Jatuh Cinta Diam-Diam


Jatuh cinta diam-diam
Ada orang yang memilih untuk jatuh cinta secara diam-diam. Jatuh cinta tetapi tidak mau mengungkapkan perasaannya, terkadang juga enggan membagi sedikit rasanya dan membiarkan hal itu dipendam sendiri. Jatuh cinta diam-diam lebih menyakitkan daripada jatuh cinta secara terus terang meski mendapat penolakan. Jatuh cinta diam-diam tidak ada muaranya, apakah akan berujung pada penerimaan atau justru penolakan. Jatuh cinta diam-diam butuh kekuatan yang lebih untuk meredam perasaannya agar tidak diketahui oleh orang lain atau bahkan orang yang dituju. Jatuh cinta diam-diam berarti harus siap untuk tersenyum dan bahagia saat mendengar "eh,dia lagi deket loh sama si A" atau pernyataan yang cukup menggores hati seperti,  "ada kabar baru lho, dia baru aja jadian sama si B".

Jatuh cinta diam-diam berarti harus mampu meredam degup jantung yang menderu kala sosok yang ia cinta berada di dekatnya, aroma tubuhnya saja sudah bisa membuat hati ini terasa meleleh apalagi mendengar suaranya yang entah selalu membuat rindu.  
Jatuh cinta diam-diam berarti harus memberanikan diri membalas tatapan matanya yang bisa saja membuat kamu menjadi salah tingkah.
Jatuh cinta diam-diam harus siap menahan rindu yang tak akan pernah terbalaskan, harus menahan rasa yang bergejolak saat ia tiba-tiba hadir di mimpimu, dan kamu tahu itu hanyalah mimpi yang mungkin tidak akan menjadi nyata.

17 Februari 2014

Renungan Hari Ini

Allah itu Maha Adil, dimana ada kebahagiaan pasti akan ada kesedihan juga..
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, begitu juga dengan rasa bahagia.. jangan merasa bahagia secara berlebihan sampai-sampai lupa diri sama Allah yang telah memberikan kebahagiaan itu pada kita. Kebahagiaan yang kita rasakan belum tentu menjadi kebahagiaan yang orang lain tasakan.

Ada waktu dimana kita sedang bahagia namun harus prihatin atas kesedihan yang dialami oleh keluarga, sahabat atau.ataupun orang terdekat kita. Tidak mungkin kan kita berbahagia, bersenang-senang sementara kita tahu ada orang yang sedang bersedih di waktu yang sama. Gak mau kan dibilang sama orang lain gak punya hati? Maka sebagai orang yang sedang berbahagia, hiburlah orang yang sedang bersedih itu agar kesedihannya berubah menjadi suatu kebahagiaan...jika tidak bisa maka jangan menunjukkan kebahagiaan yang berlebihan di atas penderitaan dan kesedihan orang lain.
Segala sesuatu hanyalah sementara, termasuk rasa bahagia maupun rasa sedih.

Jika hari ini kita bahagia, bisa saja besok kita bersedih...begitu juga sebaliknya...begitu seterusnya berjalan,berputar antara kesedihan-kebahagiaan-kesedihan-kebahagiaan. 

16 Februari 2014

19

Alhamdulillah...bersyukur! Cuma itu yang bisa aku lakuin saat ini.
Alhamdulillah aku masih bisa melewati usiaku yang ke 19 ini dengan sehat wal afiat tanpa kurang satu apapun.
Alhamdulillah banyak kebahagiaan yang datang dan banyak banget hal-hal yang bikin aku gak berhernti tersenyum hari ini.

Tapi sayangnya dibalik kebahagiaanku terselip kesedihan. Jadi sudah 2 hari ini kota yang telah menampungku selama hampir 19 tahun ini terkena hujan abu akibat erupsi Gunung Kelud. Tebalnya abu lebih tebal dibandingin hujan abu sewaktu erupsi merapi 4 tahun silam. Sedih rasanya gak bisa kemana-mana, sedih belum bisa pergi jauh-jauh karena jalanan penuh abu dan mau gak mau harus pakai masker kalau keluar rumah. Padahal ya jarak Kediri tempat si Gunung Kelud bersemayam itu jaraknya ratusan kilo loh dari Jogja, tapi saking dahsyatnya Jogja bisa dapet kiriman hujan abu dari Kelud. Subhanallah!

Makasih ya buat semua yang udah ngucapin via telpon,sms,twitter,ataupun facebook.

Gak nyangka juga tetiba Mas Danish sms nyuruh aku ngecheck grup di FB Primor dan waktu dibuka........ ada video ulang tahun. Aaaaaaa duh aku terharu banget dan ketawa juga liat videonya. Aku kira anak-anak pada gak tau aku ulang tahun jadi aku ya biasa aja. Makasih yaaa, aku merasa spesial loh =)
https://www.facebook.com/photo.php?v=535620883221708


10 Februari 2014

Apa Kabar?

"Apa Kabar?"
Sejujurnya aku benci menanyakan ini, "Apa Kabar?" Pertanyaan basa-basi yang sudah basi.

"Apa Kabar?" Namun terkadang pertanyaan itu memang tulus dari hati, "Apa Kabar?" Jika aku sering menanyakan berarti aku benar-benar ingin tahu bagaimana keadaanmu saat ini, karena aku benar-benar tidak tahu, dan aku ingin mengetahuinya

"Apa Kabar?" Haruskah aku melontarkan kalimat ini berulang kali kepadamu. "Apa Kabar?" Mungkin kamu bosan mendengar pertanyaan ini. "Apa Kabar?" Sekali lagi, aku benar-benar peduli bukan basa-basi, aku hanya ingin memancingmu untuk menceritakan segalanya kepadaku dan itu semua dimulai dengan lontaran "Apa Kabar?" dari mulutku.

"Apa Kabar?" Jangan jawab alhamdulillah baik, kalau kenyataannya kamu tidak dalam kondisi yang baik..apalagi saat kamu berusaha menutupinya dengan senyummu..aku tahu.aku sudah cukup mengenalmu.

Aku akan terus-terusan bertanya "Apa Kabar?" di setiap kesempatan yang mempertemukan aku dan kamu. Asal kamu tahu, aku sudah lama menganggur karena kamu tidak lagi menjadikanku tempatmu mencurahkan segala kabar yang kamu alami,kamu rasakan.

Jadi, jangan bosan ya. Aku akan berhenti menanyakan pertanyaan "Apa Kabar?" yang menurut orang-orang pertanyaan basi itu kepadamu sampai semuanya seperti dulu..saat aku masih bisa terus-terusan dekat mengawasimu dan mengetahui keadaanmu tanpa harus bertanya "Apa Kabar?"


9 Februari 2014

Surat Ungkapan Hati

Langkahku terhenti saat memasuki ruangan itu. Mataku membulat saat melihat dia juga ada di ruangan yang sama. Aku menjadi ragu melangkahkan kakiku. Aku berusaha memberanikan diri karena aku tak mau melewatkan kesempatanku menjadi bagian dari event terbesar di kampusku saat ini.
"Permisi......" ucapku pada seisi ruangan. Semua menoleh padaku. Aku segera mengedarkan pandanganku ke seisi ruangan dan sial, kursi yang tersisa tinggal kursi di sebelahnya persis. Aku segera menduduki kursi itu. Dia yang sedari tadi nampak asyik mengobrol dengan teman sebelahnya mulai menyadari kehadiranku. Wajahnya terlihat kaget saat tau orang yang telah duduk di sebelahnya adalah aku.
"Eh...kok kamu di sini?" tanyanya membuka pembicaraan.
"Menurutmu?" jawabku ketus tanpa membalas tatapannya. Ia hanya tersenyum.
Sepanjang rapat berjalan kami terdiam satu sama lain. Tapi aku merasa sepanjang itu pula dia memerhatikanku. Sempat aku memergokinya memandangiku lekat-lekat lalu ia langsung berpura-pura melihat ke arah yang lain. Aih, ingin rasanya aku segera keluar dari ruangan ini.

***
"Cieeee yang jadi panitia dies natalis kampuuuuuus udah pulang nih..." Lisa, teman satu kosku yang juga teman satu kampusku menyambutku saat aku tiba di kos.
"Lebay ih kamu Lis..." aku melempar tas ke salah satu sudut kamarku. Lalu kurebahkan tubuhku yang lelah di atas kasur.
"Eits..sensi amat... Gimana tadi rapatnya?" tanya Lisa yang kini ikut-ikutan merebahkan tubuhnya di kasurku.
"Ada kejutan..." jawabku asal.
"Maksudmu?"
"Aku satu tim sama Putra..."
Mata Lisa langsung terbelalak. Ia bangkit lalu mengguncang-guncangkan bahuku. "Hah serius kamu May? Oh my God....CLBK nih hahahahahahahahahahahaha"
"Heh gak usah pakai mengguncang bahu aku deh Lis..maksud kamu CLBK apa? Aku aja gak pernah jadian sama dia.." aku menyenderkan tubuhku ke tembok sambil memalingkan muka.
"Eh bukan Cinta Lama Bersemi Kembali coy,tapi Cinta Lama Belum Kelar wahahahahaha" Lisa tertawa puas.  Aku hanya terdiam lalu melototinya.

***
Lagu Officially Missing You dari Tamia mengalun pelan di telingaku. Entah mengapa lagu itu membuat ingatanku kembali ke masa awal aku masuk kampus, menjadi mahasiswa baru. Aku masih ingat saat itu ada seorang mahasiswa baru yang sangat pendiam di kelasku. Aku yang merasa penasaran lalu berusaha mendekatinya, aku berusaha mencari tau bagaimana dia sebenarnya. Awalnya sangat sulit untuk membuatnya berbicara tapi lama kelamaan akhirnya aku mulai sering mendengarnya bicara bahkan menertawai leluconku yang garing. Sejak saat itu dia mulai berbeda, bukan lagi mahasiswa baru yang pendiam dan tertutup dengan orang lain.
Aku menghembuskan nafasku pelan. Lalu mulai memutar memori yang lain. Dia menjadi salah satu teman yang saat itu benar-benar dekat denganku. Tiada hari tanpa pesan-pesan singkatnya yang selalu memenuhi inboxku. Tiada malam yang terlewati tanpa celotehannya di ujung telepon. Sejujurnya aku rindu saat-saat itu, tapi apa daya semuanya telah berubah. Aku menjatuhkan mataku pada kalung berbentuk kunci yang kugantungkan dekat kaca kamarku. Aku tidak pernah memakai kalung itu sekalipun, aku membiarkannya tergantung disitu sejak pertama kali kalung itu diberikan kepadaku.