CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

1 Februari 2015

#DiaryRara : Comparison

Dear Diary,

Masih ingat kan bagaimana aku menjuluki Surya sebagai Sakti KW karena kemiripan fisik diantara mereka berdua?
Setelah aku mengenal Surya ternyata tidak semua yang ada pada diri Surya mirip sama Sakti.. Okelah secara fisik memang bisa dikatakan 11 12.tapi kalau dari segi personality, mereka (Surya dan Sakti) sangat berbeda.

Surya sedikit terlihat lebih introvert,kita baru mengetahui sifat aslinya setelah kita mengenal dia secara dekat. Surya juga bukan tipe cowok yang gampang dekat dengan cewek ataupun orang lain, jika di sekitar orang yang dia kenal tetapi tidak dekat ia cenderung diam.

Sementara Sakti, sosok friendly nan humoris yang supel juga. Siapa sih yang gak kenal Sakti? Semua orang pertama kali mengenal Sakti,akan berpendapat bahwa Sakti orangnya asik,seru,easy going dan itu memang benar. Baik dengan orang yang dikenal maupun tidak Sakti seakan-akan 'merangkul' dan pintar membangun suasana dengan celetukan-celetukan nyelenehnya yang bisa bikin orang tertawa.

31 Januari 2015

Come Back!

hai bloggy. sudah lama ya kamu hibernasi. sudah lama tidak ada aktivitas postingan di bulan-bulan ini.

oke, kali ini aku akan ngelanjutin #DiaryRara yang belum selesai. Draftnya udah ada dan sudah menganggur lama di lepido. 

hari ini aku janji akan mempostingnya. janji kok janji serius deh bukan wacana.


salam manis, 

puma

2 November 2014

Halo November!

Liat postingan terakhir di blog : 28 September 2014. 
That's mean, I skip Oktober without post anything. Maafkeun ya, rasanya hina mengingkari janji diri sendiri. Padahal di sticky notes si lepido (how I call my netbook, hehe) ada tulisan 'BLOGNYA DIURUSIN YA PUM, MINIMAL 1 POSTINGAN TIAP BULAN'

Karena kesibukan di semester 5 ini jadi gak sempet ngurusin blog (tuh kan menyalahkan keadaan lagi). Ya oke ini bukan salah keadaan tapi salahku sendiri yang tidak berusaha menyempatkan waktu bentar buat ngeblog. Tapi kalau lagi pengen nulis sesuatu kadang aku larinya ke tumblr, sih. Tapi beneran deh, semester ini aku sedikit merasa keteteran dengan tugas dan praktikum. Hmm, tapi akunya juga sih yang belum bisa memanajemen waktu dengan baik.

Oh iya, #DiaryRara juga belum lanjut lagi. Kerangka ceritanya udah ada, sudah tertata rapih di OneNote tapi mau menuangkan dalam tulisan masih belum dapet inspirasi gitu ya, atau emang akunya yang males? entahlah. Penyakitku yang paling susah diilangin ini ya 2M deh = Males dan Mageran.

By the way, sampai saat ini aku masih berusaha membenahi caraku menulis. Punya blog belum tentu pinter nulis loh, nih buktinya *nunjuk diri sendiri*. Kadang suka envy liat blognya temen-temen, ada yang hobi posting puisi dengan pemilihan diksi yang keren dengan majas-majas yang gak kalah keren juga, ada yang suka posting cerita dan foto-foto travelling. ada yang posting cerpen atau resensi buku, ada yang posting tentang kuliner, ataupun posting tentang fashion. Lah sementara blogku? Isinya curhatan menye-menye, sekalinya bikin cerita yang cinta-cintaan ala remaja (gak tau diri banget, padahal udah hampir 20 tahun), atau cerita tentang kegalauan. Ya gimana ya pada dasarnya aku emang orang yang suka cerita, tapi kadang untuk menuangkan ke dalam tulisan masih belum bisa rapih dan enak dibaca. Oke, ini PR ya buat aku. PR juga untuk merombak postingan jaman-jaman SMA yang masih alay juga, hihi.

Pertanyaannya : MAU KAPAN PUM?
Jawabannya : Nah itu dia, I always have many plans.But some of plans just stop in 'wacana' aja gitu. Hih sebel gak sih. Penyebabnya ya karena 2 penyakit tadi.

Semoga di bulan November ini, aku jadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan semoga bisa merealisasikan rencana-rencanaku. 

Oke November, kalau kata anak-anak kekiniian 'Please, be nice to me!'
.
.
.
With Love,                                                                                                                       
Puma


28 September 2014

Tentang Rasa (1)

Dear Cony,

Bagaimana rasanya merelakan sesuatu yang tidak pernah kamu miliki?

Waktu terus berputar, denting jarum pun serasa bosan melihatku termenung dan memikirkan sebuah nama. Semakin berusaha dilupakan semakin sulit rasanya menghapus semuanya.

Ini salahku, salah karena membiarkan kenangan ttg mu memenuhi ruang hati ini, salah karena membiarkan diri ini terjebak pada perasaan yang terlalu jauh, salah karena memilihmu sebagai orang yang terlalu spesial, salah karena membiarkan pikiran tentangmu mengambil kendali penuh akan diri ini.

Entah sudah berapa banyak malam untuk mengenangmu, entah sudah berapa banyak angan dan harapan yang tertuju padamu, entah sudah berapa lagu yang kudengarkan sambil memikirkanmu.

Apa aku sudah gila?
Bagaimana bisa aku memikirkan orang yang tidak memikirkanku lagi?
Bagaimana bisa aku merindu pada orang yang tidak merindukanku lagi?
Bagaimana bisa aku mengingat suara dan tawa dengan jelas di kala aku pejamkan mata?
Bagaimana bisa aku mengingat senyumnyu kala memandang hamparan langit biru?

Kini aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Mengetahui kabarmu sehat saja sudah membuatku senang, senang sekali walau tidak dapat bertemu langsung aku harap di waktu-waktu selanjutnya kita dapat bertemu. Memandang wajahmu saja sudah bisa membuatku bahagia.

Cony maafkan aku, mungkin aku hanya belum menemukan seseorang yang sepertimu, yang memberikan kenyamanan dan kebahagiaan.

Kamu pasti bertanya tentang apa yang sebenarnya aku rasakan? 

Cony, aku bukan manusia romantis nan puitis yang tulisannya dapat menyentuh hati orang yabg membacanya. Bersama dengan surat ini aku ingin mengatakan dengan jelas. 

Ya Cony, aku sayang kamu. Tapi aku tau kini kamu tidak pernah melihat ke arahku, sama sekali.

Sincerely,
Brown.

21 September 2014

#DiaryRara : Let it flow

Dear Diary,

Belakangan ini aku lagi deket sama Surya. Aku sejujurnya aja gak nyangka kenapa juga kita bisa deket gini. Deketnya sih ya gara-gara beberapa hari yang lalu waktu buka FB dapet pemberitahuan ' Surya Eka Julianto sent friend request to you', aku juga tadi sempat mengechek akun twitterku dan ternyata dapet pemberitahuan '@suryaEJ is now following you'. Loh ini bukannya akun yang dulu awal-awal sempat aku kepoin ya? Dan setelah melihat foto avatarnya, benar kalau dia adalah Surya.

'Makasih ya @radinta, inget aku kan?' satu mention masuk dari Surya sesaat setelah aku memfollow balik akunnya. Ya jadilah semacam percakapan kecil di antara kami. Aku penasaran apa yang membuat Surya tergerak untuk meng-add dan mem-follow akunku, jangan-jangan dia............. Duh Rara gak boleh GR!

1 September 2014

Being Elder Sister

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adikku masing-masing bernama Raga Maesa A yang berumur (17 tahun 10 bulan) dan Tiara Maesa A (5 tahun). Lucu ya, orang tua kami menyisipkan nama Maesa kepada tiga anaknya.

Jujur saja, aku baru merasa benar-benar menjadi kakak akhir-akhir ini, lebih tepatnya 5 tahun belakangan semenjak Ara lahir.

Dulu, selama bareng sama Raga hampir 14 tahunan rasanya gak enak dan gak suka jadi anak pertama. Dikit-dikit disuruh ngalah walaupun terkadang Raga yang salah. Waktu itupun aku masih suka iri dan sakit hati kalau misalnya Raga lebih dimanjain ataupun dibeliin barang, aku selalu ngerengek minta diberikan barang yang sama atau enggak lebih bagus dari  punya Raga.

7 Agustus 2014

#DiaryRara : Mimpi. (lagi)

Dear Diary,

Bagaimana bisa Sakti dan Surya hadir bersamaan dalam mimpiku? Mimpinya sih kemarin malam, tapi sampai detik ini aku masih teringat jelas bagaimana mimpiku itu. Padahal, aku pernah baca di internet setelah bangun tidur normalnya seseorang akan lupa pada mimpinya tadi malam sebanyak 80%, tapi kok aku enggak ya? Wah jangan-jangan aku gak normal.

Mimpi itu berlatar pada sebuah rumah yang lebih tepatnya di mimpi itu rumah tempat aku dan teman-temanku berkumpul. Saat itu (di mimpi) aku sedang asyik bermain dengan anak-anak kecil yang entah aku tidak tahu mereka sama,lalu tiba-tiba sosok Sakti muncul. Sakti duduk dengan kursi kayu yang dibalik (bagian belakang tempat bersender di jadikan di depan tubuh), jadi Sakti meletakkan bagian depan tubuhnya di senderan kursi kayu itu sambil melihat ke arahku. Sakti tersenyum  khas dengan gigi rapinya yang selalu ia perlihatkan.