Dear Diary,
Bagaimana bisa
Sakti dan Surya hadir bersamaan dalam mimpiku? Mimpinya sih kemarin malam, tapi
sampai detik ini aku masih teringat jelas bagaimana mimpiku itu. Padahal, aku
pernah baca di internet setelah bangun tidur normalnya seseorang akan lupa pada
mimpinya tadi malam sebanyak 80%, tapi kok aku enggak ya? Wah jangan-jangan aku
gak normal.
Mimpi itu berlatar
pada sebuah rumah yang lebih tepatnya di mimpi itu rumah tempat aku dan
teman-temanku berkumpul. Saat itu (di mimpi) aku sedang asyik bermain dengan
anak-anak kecil yang entah aku tidak tahu mereka sama,lalu tiba-tiba sosok
Sakti muncul. Sakti duduk dengan kursi kayu yang dibalik (bagian belakang
tempat bersender di jadikan di depan tubuh), jadi Sakti meletakkan bagian depan
tubuhnya di senderan kursi kayu itu sambil melihat ke arahku. Sakti
tersenyum khas dengan gigi rapinya yang
selalu ia perlihatkan.
"Ayo Ra, kita
main..."
Aku yang sedang
serius bermain dengan anak-anak kecil malah sewot "Males ah..."
"Ayolah
Ra...aku pengen nih main-main sama kamu..." Sakti sudah mengeluarkan
rengekan manjanya yang selalu saja tidak bisa aku tolak.
"Yaudah yuk,
mau main apa?"
"Main
gitar..."
"Aku gak bisa
main gitar Sak..."
"Kamu yang nyanyi lah Ra...As Always..." Sakti tiba-tiba saja sudah menggenjreng gitarnya. Bukannya bermain gitar, si Sakti malah mulai mengeluarkan lawakan-lawakan dan cerita-cerita serunya padaku. Aku tidak mengingat pasti apa yang Sakti bicarakan tapi di mimpi itu aku nampak sumringah dan antusias mendengarkan kata demi kata yang terlontar dari mulut Sakti. Lebih tepatnya, aku nampak bahagia begitu juga dengan Sakti.
"Kamu yang nyanyi lah Ra...As Always..." Sakti tiba-tiba saja sudah menggenjreng gitarnya. Bukannya bermain gitar, si Sakti malah mulai mengeluarkan lawakan-lawakan dan cerita-cerita serunya padaku. Aku tidak mengingat pasti apa yang Sakti bicarakan tapi di mimpi itu aku nampak sumringah dan antusias mendengarkan kata demi kata yang terlontar dari mulut Sakti. Lebih tepatnya, aku nampak bahagia begitu juga dengan Sakti.
Tiba-tiba mimpi
itu berpindah latar, sosok Sakti sudah menghilang dan tiba-tiba juga aku sudah
berada di bagian ruang tamu rumah tersebut, lalu saat aku keluar sosok Surya
sudah berdiri di depan teras. Aku kaget, tapi Surya nampak biasa-biasa saja.
"Kok kamu
disini?"
Surya tidak
berkata apa-apa dia malah tersenyum dengan senyum khasnya pula, berbeda dengan
Sakti yang selalu tersenyum sampai menampakkan deretang giginya, si Surya tidak
ia tersenyum, simpul, dan terlihat manis.
"Kamu ngapain
disini?" aku bertanya lagi. Kali ini Surya menjawab, "Enggak papa,
aku cuma mau mampir aja..tadi aku liat rumah ini kok rame, aku penasaran...eh
pas liat kamu, yaudah deh aku langsung kesini..."
Setelah itu aku dan Surya pun bercakap-cakap singkat, di mimpi itu kami tampak malu-malu satu sama lain.
Setelah itu aku dan Surya pun bercakap-cakap singkat, di mimpi itu kami tampak malu-malu satu sama lain.
Setelah itu aku
terbangun,karena alarmku sudah berbunyi. Antara seneng dan sedih sih dapet
mimpi kayak gitu. Seneng karena seengaknya aku bisa ketemu Sakti lagi dalam
mimpi, karena semenjak Sakti sudah balikan dengan Dila aku tidak pernah
sekalipun bertemu dengannya, saling berkomunikasi lewat sms atau telepon aja
enggak, pokoknya Sakti udah bener-bener ilang deh dari mataku. Sedihnya ya
karena itu, kangenku ke Sakti (kalau boleh jujur belakangan ini aku suka kangen
sama Sakti,apalagi tiap liat photobox kita berdua tempo hari itu) Cuma bisa
terbayar di mimpi aja, sedih juga karena kenyataannya aku dengan Sakti udah gak
sedeket dan seharmonis di mimpi.
Diary, kalau
mimpiku yang ini kira-kira pertanda apa ya? Apa sama kayak mimpi yang lalu,
yang pertanda kalau Sakti akan muncul lagi? Apa cuma sebatas wujud kangen yang
gak tersampaikan? Tapi kenapa di mimpi itu Surya juga muncul? Apa tandanya
memang Surya yang akan menggantikan Sakti? Entahlah...
Mungkin mimpi yang
ini cuma sebatas bunga tidur dan bukan pertanda apapun,
Rara
0 komentar:
Posting Komentar