CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

7 Agustus 2014

#DiaryRara : Mimpi. (lagi)

Dear Diary,

Bagaimana bisa Sakti dan Surya hadir bersamaan dalam mimpiku? Mimpinya sih kemarin malam, tapi sampai detik ini aku masih teringat jelas bagaimana mimpiku itu. Padahal, aku pernah baca di internet setelah bangun tidur normalnya seseorang akan lupa pada mimpinya tadi malam sebanyak 80%, tapi kok aku enggak ya? Wah jangan-jangan aku gak normal.

Mimpi itu berlatar pada sebuah rumah yang lebih tepatnya di mimpi itu rumah tempat aku dan teman-temanku berkumpul. Saat itu (di mimpi) aku sedang asyik bermain dengan anak-anak kecil yang entah aku tidak tahu mereka sama,lalu tiba-tiba sosok Sakti muncul. Sakti duduk dengan kursi kayu yang dibalik (bagian belakang tempat bersender di jadikan di depan tubuh), jadi Sakti meletakkan bagian depan tubuhnya di senderan kursi kayu itu sambil melihat ke arahku. Sakti tersenyum  khas dengan gigi rapinya yang selalu ia perlihatkan.

"Ayo Ra, kita main..."
Aku yang sedang serius bermain dengan anak-anak kecil malah sewot "Males ah..."
"Ayolah Ra...aku pengen nih main-main sama kamu..." Sakti sudah mengeluarkan rengekan manjanya yang selalu saja tidak bisa aku tolak.
"Yaudah yuk, mau main apa?"
"Main gitar..."
"Aku gak bisa main gitar Sak..."
"Kamu yang nyanyi lah Ra...As Always..." Sakti tiba-tiba saja sudah menggenjreng gitarnya. Bukannya bermain gitar, si Sakti malah mulai mengeluarkan lawakan-lawakan dan cerita-cerita serunya padaku. Aku tidak mengingat pasti apa yang Sakti bicarakan tapi di mimpi itu aku nampak sumringah dan antusias mendengarkan kata demi kata yang terlontar dari mulut Sakti. Lebih tepatnya, aku nampak bahagia begitu juga dengan Sakti.

Tiba-tiba mimpi itu berpindah latar, sosok Sakti sudah menghilang dan tiba-tiba juga aku sudah berada di bagian ruang tamu rumah tersebut, lalu saat aku keluar sosok Surya sudah berdiri di depan teras. Aku kaget, tapi Surya nampak biasa-biasa saja.
"Kok kamu disini?"
Surya tidak berkata apa-apa dia malah tersenyum dengan senyum khasnya pula, berbeda dengan Sakti yang selalu tersenyum sampai menampakkan deretang giginya, si Surya tidak ia tersenyum, simpul, dan terlihat manis.
"Kamu ngapain disini?" aku bertanya lagi. Kali ini Surya menjawab, "Enggak papa, aku cuma mau mampir aja..tadi aku liat rumah ini kok rame, aku penasaran...eh pas liat kamu, yaudah deh aku langsung kesini..."
Setelah itu aku dan Surya pun bercakap-cakap singkat, di mimpi itu kami tampak malu-malu satu sama lain.

Setelah itu aku terbangun,karena alarmku sudah berbunyi. Antara seneng dan sedih sih dapet mimpi kayak gitu. Seneng karena seengaknya aku bisa ketemu Sakti lagi dalam mimpi, karena semenjak Sakti sudah balikan dengan Dila aku tidak pernah sekalipun bertemu dengannya, saling berkomunikasi lewat sms atau telepon aja enggak, pokoknya Sakti udah bener-bener ilang deh dari mataku. Sedihnya ya karena itu, kangenku ke Sakti (kalau boleh jujur belakangan ini aku suka kangen sama Sakti,apalagi tiap liat photobox kita berdua tempo hari itu) Cuma bisa terbayar di mimpi aja, sedih juga karena kenyataannya aku dengan Sakti udah gak sedeket dan seharmonis di mimpi.

Diary, kalau mimpiku yang ini kira-kira pertanda apa ya? Apa sama kayak mimpi yang lalu, yang pertanda kalau Sakti akan muncul lagi? Apa cuma sebatas wujud kangen yang gak tersampaikan? Tapi kenapa di mimpi itu Surya juga muncul? Apa tandanya memang Surya yang akan menggantikan Sakti? Entahlah...

Mungkin mimpi yang ini cuma sebatas bunga tidur dan bukan pertanda apapun,

Rara

0 komentar:

Posting Komentar