CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

13 Mei 2014

#DiaryRara : Move On?

Dear Diary,

Semenjak reuni itu sepertinya kadar perasaanku ke Sakti sudah mulai berkurang. Toh aku sadar, buat apa aku terus-terusan berharap akan hal yang tidak pasti?
Sepertinya aku harus coba buka mata lebar-lebar buat mencari suasana yang 'baru'.
Jadi,sekarang aku banyak menghabiskan waktu untuk sekedar berjalan-jalan mencari 'udara baru' dan juga 'pemandangan baru'...

Pokoknya aku bertekad buat bisa lepas dari bayang-bayang Sakti secepatnya! Toh si Sakti juga kayanya mau jadian sama cewek yang fotonya dulu diunggah ke sosial medianya, apa memang sudah jadian mereka sekarang? Entahlah, belakangan ini aku sudah mencoba menahan diri untuk tidak kepo tentang Sakti lagi....Susah sih tapi kalau gak dipaksain bakal sampai kapan aku stuck di Sakti? Seumur hidup? Jangan sampai deh...

Move on. Enam huruf, dua kata. Tapi, susah dijalanin.

Gak tau kenapa ya dikit-dikit keinget Sakti. Misal waktu itu Vinda ngajakin ke Gramedia dan tiba-tiba aja aku langsung keinget Sakti waktu ngelewatin rak bagian komik. Dulu kalau tiap ke Gramedia, Sakti pasti selalu betah diem di rak komik.


Hal lain misalnya kaya kemarin waktu aku jalan-jalan sendirian ke vredeberg buat foto-foto keinget Sakti lagi, dulu kita berdua pernah kejebak hujan di situ. Aku panik saat itu, hujan deres banget,dan aku ada bimbel. Saat itu,Sakti bawa jas hujan tapi yang egois,yang dipakai buat individu bukan berdua (waktu itu kita berdua boncengan) tapi tiba-tiba aja Sakti mayungin aku pakai jaketnya menuju parkiran, jas hujannya aku yang pakai, Sakti rela hujan-hujanan demi nganterin aku bimbel. Gentle banget gak,sih?

Well, gimana gak susah nyari cowok paket lengkap kaya Sakti gitu? Udah baik, gentle, humoris, aaaaaah tapi sayang ujung-ujungnya dia berubah waktu udah jatuh cinta.

STOP! Udah ah gak usah bahas yang itu lagi. Jadi belakangan ini aku sering menyibukkan diri dengan ikut kegiatan macem-macem di kampus, harapannya sih bisa dapat kenalan yang bisa buat move on. Belakangan ini aku juga aku sering berlama-lama di taman kampus untuk sekedar melihat-lihat apakah ada 'pemandangan baru' di situ...

"Vin...anak-anak kampus kenapa gak ada yang keliatannya cakep ya?"
"Yaampun Rara...kamu buta atau gimana sih. Banyak banget tau Ra! Tuh ketua BEM kita, kakak-kakak angkatan mereka semua cakep-cakep Ra. Apalagi mas Beni itu uuuuuh...." mulai deh Vinda memuji mas Beni (ketua BEM kampusku) yang notabene banyak banget ditaksir sama anak-anak kampus, kecuali aku sih.
"Yaelah suka kok sama yang tua-tua..." Vinda mencibir saat mendengarku berkomentar seperti itu.
"Kamu kenapa Ra kok tumben ngomong begitu?"
"Ngomong apa?"
"Ya tadi itu, kamu juga belakangan ini aneh...biasanya paling anti lama-lama nongkrong di taman kayak gini...." Vinda menatapku penuh selidik.
Aku menyunggingkan senyum sambil menaik-naikkan kedua alisku. Vinda paham akan maksuku. "Oh iyadeh yang lagi move on. Ngomong-ngomong aku lihat tadi cowok tipe kamu loh..."
Aku menatap Vinda penuh curiga. Vinda lalu menunjuk ke arah kananku.

Dan saat aku menoleh..........terlihat sosok Surya si Sakti KW. Tak sengaja mata kami pun berpapasan dan saling menatap sepersekian detik, aku langsung membuang muka tiba-tiba perasaan aneh menjalar di hatiku. Loh kenapa ini?
Hih, kenapa juga harus Surya, kalau liat Surya mah bawaannya inget Sakti. Jangan sampai deh dari Sakti beralih ke Surya, itumah sama aja namanya!! Move on enggak, galau lagi bisa jadi...

Gusar,
Rara


0 komentar:

Posting Komentar