CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

17 Februari 2014

Renungan Hari Ini

Allah itu Maha Adil, dimana ada kebahagiaan pasti akan ada kesedihan juga..
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, begitu juga dengan rasa bahagia.. jangan merasa bahagia secara berlebihan sampai-sampai lupa diri sama Allah yang telah memberikan kebahagiaan itu pada kita. Kebahagiaan yang kita rasakan belum tentu menjadi kebahagiaan yang orang lain tasakan.

Ada waktu dimana kita sedang bahagia namun harus prihatin atas kesedihan yang dialami oleh keluarga, sahabat atau.ataupun orang terdekat kita. Tidak mungkin kan kita berbahagia, bersenang-senang sementara kita tahu ada orang yang sedang bersedih di waktu yang sama. Gak mau kan dibilang sama orang lain gak punya hati? Maka sebagai orang yang sedang berbahagia, hiburlah orang yang sedang bersedih itu agar kesedihannya berubah menjadi suatu kebahagiaan...jika tidak bisa maka jangan menunjukkan kebahagiaan yang berlebihan di atas penderitaan dan kesedihan orang lain.
Segala sesuatu hanyalah sementara, termasuk rasa bahagia maupun rasa sedih.

Jika hari ini kita bahagia, bisa saja besok kita bersedih...begitu juga sebaliknya...begitu seterusnya berjalan,berputar antara kesedihan-kebahagiaan-kesedihan-kebahagiaan. 

16 Februari 2014

19

Alhamdulillah...bersyukur! Cuma itu yang bisa aku lakuin saat ini.
Alhamdulillah aku masih bisa melewati usiaku yang ke 19 ini dengan sehat wal afiat tanpa kurang satu apapun.
Alhamdulillah banyak kebahagiaan yang datang dan banyak banget hal-hal yang bikin aku gak berhernti tersenyum hari ini.

Tapi sayangnya dibalik kebahagiaanku terselip kesedihan. Jadi sudah 2 hari ini kota yang telah menampungku selama hampir 19 tahun ini terkena hujan abu akibat erupsi Gunung Kelud. Tebalnya abu lebih tebal dibandingin hujan abu sewaktu erupsi merapi 4 tahun silam. Sedih rasanya gak bisa kemana-mana, sedih belum bisa pergi jauh-jauh karena jalanan penuh abu dan mau gak mau harus pakai masker kalau keluar rumah. Padahal ya jarak Kediri tempat si Gunung Kelud bersemayam itu jaraknya ratusan kilo loh dari Jogja, tapi saking dahsyatnya Jogja bisa dapet kiriman hujan abu dari Kelud. Subhanallah!

Makasih ya buat semua yang udah ngucapin via telpon,sms,twitter,ataupun facebook.

Gak nyangka juga tetiba Mas Danish sms nyuruh aku ngecheck grup di FB Primor dan waktu dibuka........ ada video ulang tahun. Aaaaaaa duh aku terharu banget dan ketawa juga liat videonya. Aku kira anak-anak pada gak tau aku ulang tahun jadi aku ya biasa aja. Makasih yaaa, aku merasa spesial loh =)
https://www.facebook.com/photo.php?v=535620883221708


10 Februari 2014

Apa Kabar?

"Apa Kabar?"
Sejujurnya aku benci menanyakan ini, "Apa Kabar?" Pertanyaan basa-basi yang sudah basi.

"Apa Kabar?" Namun terkadang pertanyaan itu memang tulus dari hati, "Apa Kabar?" Jika aku sering menanyakan berarti aku benar-benar ingin tahu bagaimana keadaanmu saat ini, karena aku benar-benar tidak tahu, dan aku ingin mengetahuinya

"Apa Kabar?" Haruskah aku melontarkan kalimat ini berulang kali kepadamu. "Apa Kabar?" Mungkin kamu bosan mendengar pertanyaan ini. "Apa Kabar?" Sekali lagi, aku benar-benar peduli bukan basa-basi, aku hanya ingin memancingmu untuk menceritakan segalanya kepadaku dan itu semua dimulai dengan lontaran "Apa Kabar?" dari mulutku.

"Apa Kabar?" Jangan jawab alhamdulillah baik, kalau kenyataannya kamu tidak dalam kondisi yang baik..apalagi saat kamu berusaha menutupinya dengan senyummu..aku tahu.aku sudah cukup mengenalmu.

Aku akan terus-terusan bertanya "Apa Kabar?" di setiap kesempatan yang mempertemukan aku dan kamu. Asal kamu tahu, aku sudah lama menganggur karena kamu tidak lagi menjadikanku tempatmu mencurahkan segala kabar yang kamu alami,kamu rasakan.

Jadi, jangan bosan ya. Aku akan berhenti menanyakan pertanyaan "Apa Kabar?" yang menurut orang-orang pertanyaan basi itu kepadamu sampai semuanya seperti dulu..saat aku masih bisa terus-terusan dekat mengawasimu dan mengetahui keadaanmu tanpa harus bertanya "Apa Kabar?"


9 Februari 2014

Surat Ungkapan Hati

Langkahku terhenti saat memasuki ruangan itu. Mataku membulat saat melihat dia juga ada di ruangan yang sama. Aku menjadi ragu melangkahkan kakiku. Aku berusaha memberanikan diri karena aku tak mau melewatkan kesempatanku menjadi bagian dari event terbesar di kampusku saat ini.
"Permisi......" ucapku pada seisi ruangan. Semua menoleh padaku. Aku segera mengedarkan pandanganku ke seisi ruangan dan sial, kursi yang tersisa tinggal kursi di sebelahnya persis. Aku segera menduduki kursi itu. Dia yang sedari tadi nampak asyik mengobrol dengan teman sebelahnya mulai menyadari kehadiranku. Wajahnya terlihat kaget saat tau orang yang telah duduk di sebelahnya adalah aku.
"Eh...kok kamu di sini?" tanyanya membuka pembicaraan.
"Menurutmu?" jawabku ketus tanpa membalas tatapannya. Ia hanya tersenyum.
Sepanjang rapat berjalan kami terdiam satu sama lain. Tapi aku merasa sepanjang itu pula dia memerhatikanku. Sempat aku memergokinya memandangiku lekat-lekat lalu ia langsung berpura-pura melihat ke arah yang lain. Aih, ingin rasanya aku segera keluar dari ruangan ini.

***
"Cieeee yang jadi panitia dies natalis kampuuuuuus udah pulang nih..." Lisa, teman satu kosku yang juga teman satu kampusku menyambutku saat aku tiba di kos.
"Lebay ih kamu Lis..." aku melempar tas ke salah satu sudut kamarku. Lalu kurebahkan tubuhku yang lelah di atas kasur.
"Eits..sensi amat... Gimana tadi rapatnya?" tanya Lisa yang kini ikut-ikutan merebahkan tubuhnya di kasurku.
"Ada kejutan..." jawabku asal.
"Maksudmu?"
"Aku satu tim sama Putra..."
Mata Lisa langsung terbelalak. Ia bangkit lalu mengguncang-guncangkan bahuku. "Hah serius kamu May? Oh my God....CLBK nih hahahahahahahahahahahaha"
"Heh gak usah pakai mengguncang bahu aku deh Lis..maksud kamu CLBK apa? Aku aja gak pernah jadian sama dia.." aku menyenderkan tubuhku ke tembok sambil memalingkan muka.
"Eh bukan Cinta Lama Bersemi Kembali coy,tapi Cinta Lama Belum Kelar wahahahahaha" Lisa tertawa puas.  Aku hanya terdiam lalu melototinya.

***
Lagu Officially Missing You dari Tamia mengalun pelan di telingaku. Entah mengapa lagu itu membuat ingatanku kembali ke masa awal aku masuk kampus, menjadi mahasiswa baru. Aku masih ingat saat itu ada seorang mahasiswa baru yang sangat pendiam di kelasku. Aku yang merasa penasaran lalu berusaha mendekatinya, aku berusaha mencari tau bagaimana dia sebenarnya. Awalnya sangat sulit untuk membuatnya berbicara tapi lama kelamaan akhirnya aku mulai sering mendengarnya bicara bahkan menertawai leluconku yang garing. Sejak saat itu dia mulai berbeda, bukan lagi mahasiswa baru yang pendiam dan tertutup dengan orang lain.
Aku menghembuskan nafasku pelan. Lalu mulai memutar memori yang lain. Dia menjadi salah satu teman yang saat itu benar-benar dekat denganku. Tiada hari tanpa pesan-pesan singkatnya yang selalu memenuhi inboxku. Tiada malam yang terlewati tanpa celotehannya di ujung telepon. Sejujurnya aku rindu saat-saat itu, tapi apa daya semuanya telah berubah. Aku menjatuhkan mataku pada kalung berbentuk kunci yang kugantungkan dekat kaca kamarku. Aku tidak pernah memakai kalung itu sekalipun, aku membiarkannya tergantung disitu sejak pertama kali kalung itu diberikan kepadaku.