1 Februari 2015
#DiaryRara : Comparison
31 Januari 2015
Come Back!
oke, kali ini aku akan ngelanjutin #DiaryRara yang belum selesai. Draftnya udah ada dan sudah menganggur lama di lepido.
hari ini aku janji akan mempostingnya. janji kok janji serius deh bukan wacana.
salam manis,
puma
2 November 2014
Halo November!
28 September 2014
Tentang Rasa (1)
Dear Cony,
Bagaimana rasanya merelakan sesuatu yang tidak pernah kamu miliki?
Waktu terus berputar, denting jarum pun serasa bosan melihatku termenung dan memikirkan sebuah nama. Semakin berusaha dilupakan semakin sulit rasanya menghapus semuanya.
Ini salahku, salah karena membiarkan kenangan ttg mu memenuhi ruang hati ini, salah karena membiarkan diri ini terjebak pada perasaan yang terlalu jauh, salah karena memilihmu sebagai orang yang terlalu spesial, salah karena membiarkan pikiran tentangmu mengambil kendali penuh akan diri ini.
Entah sudah berapa banyak malam untuk mengenangmu, entah sudah berapa banyak angan dan harapan yang tertuju padamu, entah sudah berapa lagu yang kudengarkan sambil memikirkanmu.
Apa aku sudah gila?
Bagaimana bisa aku memikirkan orang yang tidak memikirkanku lagi?
Bagaimana bisa aku merindu pada orang yang tidak merindukanku lagi?
Bagaimana bisa aku mengingat suara dan tawa dengan jelas di kala aku pejamkan mata?
Bagaimana bisa aku mengingat senyumnyu kala memandang hamparan langit biru?
Kini aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Mengetahui kabarmu sehat saja sudah membuatku senang, senang sekali walau tidak dapat bertemu langsung aku harap di waktu-waktu selanjutnya kita dapat bertemu. Memandang wajahmu saja sudah bisa membuatku bahagia.
Cony maafkan aku, mungkin aku hanya belum menemukan seseorang yang sepertimu, yang memberikan kenyamanan dan kebahagiaan.
Kamu pasti bertanya tentang apa yang sebenarnya aku rasakan?
Cony, aku bukan manusia romantis nan puitis yang tulisannya dapat menyentuh hati orang yabg membacanya. Bersama dengan surat ini aku ingin mengatakan dengan jelas.
Ya Cony, aku sayang kamu. Tapi aku tau kini kamu tidak pernah melihat ke arahku, sama sekali.
Sincerely,
Brown.