CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

28 September 2014

Tentang Rasa (1)

Dear Cony,

Bagaimana rasanya merelakan sesuatu yang tidak pernah kamu miliki?

Waktu terus berputar, denting jarum pun serasa bosan melihatku termenung dan memikirkan sebuah nama. Semakin berusaha dilupakan semakin sulit rasanya menghapus semuanya.

Ini salahku, salah karena membiarkan kenangan ttg mu memenuhi ruang hati ini, salah karena membiarkan diri ini terjebak pada perasaan yang terlalu jauh, salah karena memilihmu sebagai orang yang terlalu spesial, salah karena membiarkan pikiran tentangmu mengambil kendali penuh akan diri ini.

Entah sudah berapa banyak malam untuk mengenangmu, entah sudah berapa banyak angan dan harapan yang tertuju padamu, entah sudah berapa lagu yang kudengarkan sambil memikirkanmu.

Apa aku sudah gila?
Bagaimana bisa aku memikirkan orang yang tidak memikirkanku lagi?
Bagaimana bisa aku merindu pada orang yang tidak merindukanku lagi?
Bagaimana bisa aku mengingat suara dan tawa dengan jelas di kala aku pejamkan mata?
Bagaimana bisa aku mengingat senyumnyu kala memandang hamparan langit biru?

Kini aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Mengetahui kabarmu sehat saja sudah membuatku senang, senang sekali walau tidak dapat bertemu langsung aku harap di waktu-waktu selanjutnya kita dapat bertemu. Memandang wajahmu saja sudah bisa membuatku bahagia.

Cony maafkan aku, mungkin aku hanya belum menemukan seseorang yang sepertimu, yang memberikan kenyamanan dan kebahagiaan.

Kamu pasti bertanya tentang apa yang sebenarnya aku rasakan? 

Cony, aku bukan manusia romantis nan puitis yang tulisannya dapat menyentuh hati orang yabg membacanya. Bersama dengan surat ini aku ingin mengatakan dengan jelas. 

Ya Cony, aku sayang kamu. Tapi aku tau kini kamu tidak pernah melihat ke arahku, sama sekali.

Sincerely,
Brown.

21 September 2014

#DiaryRara : Let it flow

Dear Diary,

Belakangan ini aku lagi deket sama Surya. Aku sejujurnya aja gak nyangka kenapa juga kita bisa deket gini. Deketnya sih ya gara-gara beberapa hari yang lalu waktu buka FB dapet pemberitahuan ' Surya Eka Julianto sent friend request to you', aku juga tadi sempat mengechek akun twitterku dan ternyata dapet pemberitahuan '@suryaEJ is now following you'. Loh ini bukannya akun yang dulu awal-awal sempat aku kepoin ya? Dan setelah melihat foto avatarnya, benar kalau dia adalah Surya.

'Makasih ya @radinta, inget aku kan?' satu mention masuk dari Surya sesaat setelah aku memfollow balik akunnya. Ya jadilah semacam percakapan kecil di antara kami. Aku penasaran apa yang membuat Surya tergerak untuk meng-add dan mem-follow akunku, jangan-jangan dia............. Duh Rara gak boleh GR!

1 September 2014

Being Elder Sister

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adikku masing-masing bernama Raga Maesa A yang berumur (17 tahun 10 bulan) dan Tiara Maesa A (5 tahun). Lucu ya, orang tua kami menyisipkan nama Maesa kepada tiga anaknya.

Jujur saja, aku baru merasa benar-benar menjadi kakak akhir-akhir ini, lebih tepatnya 5 tahun belakangan semenjak Ara lahir.

Dulu, selama bareng sama Raga hampir 14 tahunan rasanya gak enak dan gak suka jadi anak pertama. Dikit-dikit disuruh ngalah walaupun terkadang Raga yang salah. Waktu itupun aku masih suka iri dan sakit hati kalau misalnya Raga lebih dimanjain ataupun dibeliin barang, aku selalu ngerengek minta diberikan barang yang sama atau enggak lebih bagus dari  punya Raga.