Dear Diary,
Kebahagiaan dan
kesedihan itu emang paket lengkap ya. Siapa yang tau semenit yang lalu kita
bahagia semenit kemudian kita malah sedih.
Aku kira semuanya
akan berakhir indah, aku kira awal kebahagiaanku akan segera datang lagi,
manusia memang hanya bisa berharap tapi Allah-lah yang Maha Perencana.
Mungkin, selama
ini Allah telah menjawab doa dan harapan yang selalu tak henti-hentinya aku
panjatkan dalam setiap sujudku. Allah menjawabnya dengan memberiku kebahagiaan,
meski hanya sementara. Lalu, Allah mengambil kebahagiannku dan memberiku
peringatan karena mungkin aku lupa bersyukur atas kebahagiaan yang telah dia
berikan, Allah memberiku sebuah kesedihan.
Maaf ya Diary,
kertasmu jadi basah begini, karena air mataku. Semuanya yang kurasakan hanya
bisa kucurahkan kepada Allah dan kepada kertas ini. Mungkin malam ini aku harus
meluapkan semuanya, semua sesak yang sedari tadi terasa memenuhi rongga hati.
Biarkan meluap jangan sampai ada yang tersisa dan tertinggal di dalam hati,
agar tidak menjadi luka yang suatu saat akan terbuka lagi.
Aku tidak bisa
menyalahkan siapapun saat ini, aku bingung, aku resah, aku kacau, aku kecewa,
aku sedih......sedih sekali bahkan air mataku terus menetes lebih deras
daripada dulu.