Sudah hampir jam 12 malam, namun matanya
tak dapat terpejam.
Entah, saat ini Ia
lebih sering mengingat masa lalu. Lebih tepatnya,merindukan. Ini bukan melulu
perkara tentang kehidupan cintanya tapi juga tentang semuanya, tentang
kehidupan pertemanannya dan keluarganya.
Ia lebih sering berkhayal bisa menembus
lorong waktu agar masa-masa dimana senyumnya mengembang setiap hari, dimana
hatinya penuh dengan kesenangan. Dimana jiwanya penuh kenyamanan..dapat Ia raih
kembali.
Saat ini begitu sedikit hal yang
membuatnya tersenyum bahagia, membuatnya tertawa lepas, membuatnya merasa
nyaman dan berteman.
Bukan, bukan berarti
Ia tidak bersyukur. Ia hanya lelah merasa sendiri...lelah menyimpan ceritanya
tanpa bisa dibagi kepada satu orangpun.