CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

31 Desember 2013

Kisah si Anak Pertama

Temen-temen ataupun orang yang udah kenal sama aku pasti pernah beberapa kali berpikir  "Kok puma susah bgt sih diajakin keluar?", "Kalau ada agenda kok pumanya jarang dateng sih..." "Ih susah banget ya mau ketemu sama puma...susah juga ngajakin dia keluar.." atau mungkin berpikir "puma kok ngurusin adiknya mulu siiiih alasannya..."


Kalau ada yang belum tau aku, aku anak pertama dari 2 bersaudara (dulu) dan sekarang anak pertama dari 3 bersaudara (sejak Agustus 2009).

Dari SD, aku sudah terbiasa ditinggal sendiri untuk mengurus rumah. Mengurus rumah maksudnya ya jagain, bersihin rumah kalau kotor, ngurusin jemuran gitu. Hal ini karena kedua orang tuaku sibuk mencari nafkah untuk aku sama adikku jadi ya aku memaklumi saja. Jadi anak rumahan itu emang udah tertanam dari kecil. Semasa SD akunya juga jarang main keluar bukan karena malas bergaul atau apa tapi ya kaya semacam tumbuh rasa lebih nyaman aja di dalam rumah..tapi bukan berarti akunya gak punya temen..hari minggu semasa SD itu ya aku manfaatin banget buat main, keluar rumah, main ke rumah temen SDku, ataupun mereka yang main ke rumahku.


Beranjak SMP, tentu aku masih diamanahi oleh kedua orangtuaku untuk menjaga rumah seusai pulang sekolah. Terkadang waktu SMP suka sedih kalau diajakin main ke rumah salah seorang temen deket pasti aku lebih banyak menolak daripada mengiyakan, aku takut enggak ada yang bisa jemput...aku yang saat itu notabene rumahnya paling jauh dari SMP sehingga orangtuaku bukan orang tua selo yang setiap menit bisa disuruh jemput kapan aja...kalau mau main ya harus bilang dari jauh hari...

Semenjak itulah mulai SMP aku mulai naik kendaraan umum bernama Bis. Semenjak naik BIS lebih leluasa sih bisa main-main dulu sama temen, bisa keluyuran bentar setelah pelajaran selesai. Orang tua sih memperbolehkan saja tapi ya maksimal aku harus tiba di rumah jam 4 sore itu artinya jam setengah 4an aku harus sudah berada dalam Bis yang menuju ke rumah.

Agustus 2009 tepatnya saat aku duduk di kelas 9 SMP awal dan adik lelakiku kelas 7 SMP...alhamdulillah kedua orang tuaku masih diberi kepercayaan sama Allah dengan lahirnya adik perempuanku sekaligus jadi anak ketiga..aku dengan adik perempuanku berjarak 14 tahun, jarak yang cukup jauh bukan?

Semenjak adik perempuanku lahir, otomatis kepercayaan orang tua terhadapku juga bertambah selain untuk mengurus rumah juga untuk mengurus adik kecilku.

Masa-masa SMA itu masa-masa terindah. Aku yang dulunya belum berani main ke tempat yang jauh, semenjak SMA jadi mengenal dunia luar lebih jauh...karena secara gak langsung orangtua memberikan aku kebebasan dengan diberikannya sepeda motor.. Tugasku sedikit berkurang karena orangtua menyewa jasa seseorang untuk mengurus rumah dan tentunya mengurus adik kecilku. Namun peraturan jam 4 harus ada di rumah masih tetap ada, hal ini karena seseorang yang disewa jasanya tersebut hanya sanggup sampai jam 5 sore (maksimal), ya awalnya aku sempat keberatan karena pastinya kegiatan SMA lebih padat lebih banyak memerlukan waktu sampai sore...tapi setidaknya masih bisa aku tolerir toh setelah orang tuaku pulang aku bisa pergi lagi menemui teman-temanku yang untungnya juga jarak rumah kami banyak yang berdekatan jadi orangtua membolehkan..

Semasa SMA ada hal yang terntunya sempat menggores batin,hati dan perasaan. Terkadang saat mereka pergi ke suatu tempat mereka tidak mengajakku atau terkadang merahasiakannya terlebih dahulu dariku. Lalu suatu hari saat aku bertanya "Kenapa?" mereka menjawab "Maaf pum, kitanya enggak ngajakin kamu..habis kita tau kan kalau puma pasti gak bisa, gak boleh keluarm gak diijinin sama ortunya...jadi ya kita sepakat buat gak usah nawarin kamu mau ikut apa enggaknya..."

Saat itu aku sedih, aku kesel, aku mau marah tapi enggak tau sama siapa. Mau nyalahin keadaan? Gak mungkin. Mau nyalahin orang tua? Gak mungkin banget. Ya saat itu aku Cuma bisa menerima aja toh semua yang dkatakan benar adanya.

Beranjak KULIAH pasti kegiatannya lebih riweuh dibandingin masa-masa sekolah. Awal jadi mahasiswa orangtua belum bener-bener "ngelepas" aku. Aturan "jam 4 harus ada di rumah" pun masih berlaku karena saat itu adikku yang paling kecil belum sekolah dan yang momong cuma bisa sampai sore. Sampai suatu ketika beberapa teman dekat 'protes' ke aku gara-gara saat itu mau main atau ngerjain tugas aku lupa intinya aku bilang ke mereka sebelum jam 4 aku harus udah otw, maklum jarak rumah ke kampus 45 menit. Dan akhirnya hal itu memicu protes mereka.
"Yaampun pum udah mahasiswa masih aja gak dibolehin pulang sore..."
"Pum bilanglah sama orang tuamu, pak bu aku kan udah 17 tahun udah mahasiswa masa pulang sorean dikit aja gak boleh.."
"Ya kamu protes ke bapak ibumu lah pum, bilang kalau kamu gak tahan diginiin terus..."
Kata-kata semacam itulah yang buat moodku makin acakadut kalau udah sampai di rumah. Perasaan sedih campur bingung campur macem-macemlah.

Sampai suatu hari orangtuaku menyadari kalau aku 'capek' akhirnya merekapun memperbolehkan aku untuk kost.

Tapi aku suka kasian, waktu pulang ke rumah ibu bilang "Gak ada kamu gak ada yang bisa bantu ibu mbak..". Aku akuin aku sebenernya gak terlalu telaten dalam mengurus rumah tapi setidaknya se gak telatennya aku masih lebih telaten daripada adikku yang gede (anak nomor 2) yang notabene seorang laki-laki.

Liburan ini aku stay di rumah dan orangtua benar-benar mengandalkanku buat menjaga adikku yan kecil. Ya mereka lebih percaya sama aku drpd adikku yang gede buat urusan menjaga rumah dan adik kecilku.


Berbahagialah orang-orang yang bisa pergi semau mereka tanpa punya tanggungan, tanpa harus memikirkan nasib adik kecilnya bagaimana kalau tidak bersama dia....

1 komentar:

Siti Bariroh Maulidyawati

Calon ibu rumah tangga yang baik nih. Ihik!
Btw kita kebalikan banget bangetan ya, Put...

Posting Komentar