23:40

Sudah hampir jam 12 malam, namun matanya tak dapat terpejam.

Entah, saat ini Ia lebih sering mengingat masa lalu. Lebih tepatnya,merindukan. Ini bukan melulu perkara tentang kehidupan cintanya tapi juga tentang semuanya, tentang kehidupan pertemanannya dan keluarganya.

Ia lebih sering berkhayal bisa menembus lorong waktu agar masa-masa dimana senyumnya mengembang setiap hari, dimana hatinya penuh dengan kesenangan. Dimana jiwanya penuh kenyamanan..dapat Ia raih kembali.

Saat ini begitu sedikit hal yang membuatnya tersenyum bahagia, membuatnya tertawa lepas, membuatnya merasa nyaman dan berteman.

Bukan, bukan berarti Ia tidak bersyukur. Ia hanya lelah merasa sendiri...lelah menyimpan ceritanya tanpa bisa dibagi kepada satu orangpun.

****

Ia payah menemukan bahu untuk meletakkan lelahnya...semuanya masih terasa asing baginya....hanya perasaan sendiri yang kian hari terus merasuki pikirannya dan menyesakkan hatinya.

Ia merasa payah melihat masa lalunya mendapatkan kebahagiaan yang sama seperti dulu atau bahkan mendapatkan kebahagiaan yang lebih... Sementara Ia? Terus saja berpura-pura tegar dan kuat....Ah,bukan pura-pura. Tapi kini Ia mulai terlihat kuat dan tegar.

Meski terkadang ia berandai-andai apakah kehidupannya bisa lebih baik jika berada di tempat yang berbeda...meski terkadang Ia harus terus-menerus menenangkan dirinya dan meyakini bahwa semua akan indah pada waktunya..